Perundungan atau bullying masih menjadi permasalahan yang  menjadi polemik di Indonesia. Berbagai upaya pencegahan terjadinya perundungan di dunia pendidikan masih diupayakan, salah satunya dengan kegiatan sosialisasi pencegahan perundungan MTs. Dakwah Islamiyah Putri kepada 30 siswa yang nantinya akan disiapkan menjadi agen perubahan anti perudungan.

Tujuannya program ini guna menciptakan agen perubahan. Dimana mereka merupakan siswi yang akan memberi pengaruh bagi teman sebayanya untuk memberikan contoh etika dan adab perilaku baik, dan menjadi penebar kebaikan.

Program anti perundungan ini merupakan program dari Kementerian Pendidikan, yang bekerjasama dengan Puspeka dan UNICEF untuk mengingat masih banyaknya perundungan atau bullying dilingkungan tempat tinggal atau sekolah, sehingga menimbulkan pelaku maupun korban perundungan yang sangat berefek negatif bagi keduanya.

Sebagai langkah awal, 30 agen perubahan “Anti Bullying” dipersiapkan lewat penunjukan siswi yang nantinya menjadi penggerak kepada rekan-rekannya untuk mengedukasi dan mencegah aksi-aksi perundungan. Nantinya, para agen perubahan ini akan diberikan materi terkait pencegahan perundungan selama beberapa kali pertemuan. Hasilnya, agen perubahan akan membuat karya promosi anti perundungan berupa puisi, film pendek, poster, lagu, dan karya lainnya yang akan dipamerkan dalam kegiatan Roots day.

Sabtu, 28 Januari 2023 adalah langkah awal sosialisasi program anti Bully kepada para agen perubahan. Pada kesempatan itu ustazah Suci Murtini, S.Pd selaku penanggungjawab program memberikan pemahaman kepada para agen perubahan mengenai apa definisi bullying dan apa saja jenis-jenis nya.

Harapannya, 30 siswi ini bisa menyebarkan virus kebaikan dan manfaat kepada teman lainnya. Sehingga, semua warga MTs. Dakwah Islamiyah Putri  sadar dan tidak melakukan perundungan.

Bisa yuk..., menjadi keren tanpa membully!!!