Visi Yayasan Nurul Hakim Lombok untuk melahirkan ulama yang intelek dan intelek yang ulama dengan mental skill yang kuat, dilandaskan pada Al-Qur'an dan Sunnah, memiliki makna yang sangat mendalam. Visi ini mencerminkan tekad untuk menghasilkan generasi yang tidak hanya cerdas dalam aspek pengetahuan umum (intelek), tetapi juga memiliki pemahaman dan keahlian dalam ilmu agama yang mendalam (ulama). Keduanya, intelek dan ulama harus berjalan beriringan. Ibarat burung yang tak bisa terbang tanpa dua sayapnya (TGH. Abdul Karim)
Menggambarkan sebuah cita-cita besar dalam membentuk generasi masa depan yang tidak hanya unggul dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga memiliki dasar akhlak yang kokoh sesuai dengan ajaran Islam. Visi ini mencakup beberapa dimensi penting yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian, intelektualitas, dan keterampilan mental yang perlu dimiliki oleh para santri.
1. Ulama yang Intelek:
Pertama, visi ini menekankan pada pentingnya mencetak ulama yang intelek, yaitu para cendekiawan Islam yang tidak hanya memiliki pemahaman yang mendalam mengenai agama, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berpikir kritis dan kreatif dalam menghadapi permasalahan kehidupan yang berkembang pesat di dunia modern. Dalam hal ini, ulama tidak hanya berfokus pada ilmu agama secara teoritis, tetapi juga mampu mengintegrasikan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum, sehingga mereka dapat memberikan solusi yang relevan dan aplikatif dalam konteks sosial, ekonomi, dan politik masa kini. Keahlian ini sangat dibutuhkan untuk membimbing umat Islam dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan prinsip-prinsip agama yang benar tanpa terlepas dari perkembangan zaman.
2. Intelek yang Ulama:
Di sisi lain, visi ini juga berfokus pada pengembangan intelek yang ulama, yaitu individu yang memiliki kecerdasan tinggi dalam bidang akademik, teknologi, dan profesional, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam yang diturunkan melalui Al-Qur'an dan Sunnah. Artinya, selain memiliki kompetensi dalam bidang sains, teknologi, ekonomi, dan bidang lainnya, para intelek ini juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang agama, moral, dan etika yang diajarkan dalam Islam. Mereka akan mampu menjembatani antara ilmu pengetahuan modern dan ajaran agama, sehingga dapat berperan sebagai teladan dalam kehidupan masyarakat yang semakin plural dan kompleks.
3. Mental Skill yang Kuat:
Bagian penting dari visi ini adalah penguatan mental skill atau keterampilan mental yang kuat pada setiap individu. Dalam konteks ini, mental skill tidak hanya berkaitan dengan kemampuan untuk menghadapi tekanan atau tantangan hidup, tetapi juga berkaitan dengan pembentukan karakter dan kepribadian yang tangguh, penuh disiplin, dan memiliki rasa tanggung jawab. Pembentukan mental yang kuat dilandasi oleh prinsip-prinsip Al-Qur'an dan Sunnah, yang mengajarkan tentang kesabaran, ketekunan, kejujuran, dan keberanian dalam menghadapi segala ujian hidup. Mental yang kokoh ini menjadi pondasi dalam setiap keputusan yang diambil dan menjadi bekal dalam perjuangan hidup para santri untuk meraih tujuan hidup yang lebih baik.
4. Landasan Al-Qur'an dan Sunnah:
Seluruh aspek pengembangan ini tidak terlepas dari ajaran Al-Qur'an dan Sunnah. Yayasan Nurul Hakim meyakini bahwa hanya dengan memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran suci ini, seseorang dapat mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Al-Qur'an sebagai wahyu terakhir yang diberikan Allah dan Sunnah sebagai petunjuk hidup Nabi Muhammad SAW menjadi landasan utama dalam setiap pendidikan dan pembinaan di yayasan ini. Oleh karena itu, para peserta didik tidak hanya diajarkan untuk menjadi cerdas dalam ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk memiliki kedalaman spiritual dan keimanan yang kuat, serta menerapkan ajaran agama dalam setiap aspek kehidupan mereka.
5. Tujuan Jangka Panjang:
Visi ini bertujuan untuk mencetak generasi masa depan yang tidak hanya menjadi pemimpin di bidang keagamaan, tetapi juga pemimpin dalam berbagai sektor kehidupan. Para lulusan dari Yayasan Nurul Hakim diharapkan dapat berperan aktif dalam masyarakat, baik di bidang pendidikan, sosial, politik, maupun ekonomi, dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dan memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan peradaban yang lebih baik. Mereka akan menjadi agen perubahan yang mampu mengatasi permasalahan global dengan wawasan yang luas dan kecerdasan yang matang, serta tetap menjaga akhlak dan moralitas sebagai landasan utama.