Setiap tanggal 21 April, bangsa Indonesia memperingati Hari Kartini sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan Raden Ajeng Kartini dalam memperjuangkan emansipasi perempuan. Kartini bukan hanya simbol kebangkitan perempuan dari ketertinggalan, tetapi juga lambang keberanian untuk bermimpi besar dan berjuang demi masa depan yang lebih cerah. Semangat inilah yang tercermin dalam kehidupan para santri, khususnya santri putri di Pondok Pesantren Nurul Hakim.
Dalam arahannya, kepala madrasah Ustzh. Mia Ratnasari menyampaikan bahwa Organisasi Santri Intra Madrasah (OSIM) di MTs. Dakwah Islamiyah Putri Kediri memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter, kepemimpinan, dan kerjasama di kalangan para santri. Tujuan utama adanya OSIM adalah untuk memberikan wadah bagi para santri untuk mengembangkan potensi diri, baik dalam aspek kepemimpinan, keterampilan sosial, maupun dalam meningkatkan kedisiplinan dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan madrasah.
Lomba Cerdas Cermat ini adalah lomba cerdas cermat ke IV yang diadakan oleh Yayasan Nurul Hakim Lombok yang pelaksanaan nya dipercayakan kepada MTs. Dakwah Islamiyah Putri. Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 12-13 Februari 2025 ini bertujuan sebagai sarana dan media untuk meningkatkan potensi santri khusus nya dalam pengembangan bidang Ilmu agama dan bahasa Arab, serta untuk melatih kerja sama tim, kepercayaan diri, dan keberanian santri. Pada lomba kali ini tema yang kami angkat ialah CERDAS BERKARAKTER, CERMAT BERINOVASI.
Dengan deklarasi ini, kami menegaskan bahwa bullying dalam bentuk apapun tidak akan ditoleransi di lingkungan MTs. Dakwah Islamiyah Putri. Sebaliknya, kami akan terus mendorong setiap siswa untuk memperlakukan sesama dengan penuh rasa hormat, empati, dan kebaikan. Kami yakin, dengan membangun karakter yang berakhlakul karimah, setiap siswa akan menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga peduli terhadap sesama.
Pemilihan Ketua OSIM (Organisasi Siswa Intra Madrasah) MTs. Dakwah Islamiyah Putri Masa Bakti 2025 adalah kegiatan tahunan yang bertujuan untuk memilih pemimpin siswa yang akan mengkoordinasi dan memimpin OSIM selama periode yang telah ditentukan. Proses pemilihan ini melibatkan seluruh siswa sebagai pemilih, dan diikuti dengan beberapa tahapan mulai dari pendaftaran calon, penyampaian visi dan misi, hingga pemungutan suara. Pemilihan ini bukan hanya sekadar memilih pemimpin, tetapi juga bertujuan untuk mengembangkan kesadaran politik, demokrasi, dan kepemimpinan di kalangan siswa.
"Ikrar santri" merujuk pada janji atau komitmen yang dibuat oleh santri, yaitu pelajar di pesantren, untuk mengikuti aturan, nilai, dan prinsip yang ditetapkan oleh pesantren. Ikrar ini biasanya berisi tekad untuk menjalani hidup sesuai dengan ajaran agama Islam, menaati peraturan pesantren, serta berperilaku baik dalam kehidupan sehari-hari.